Wednesday, December 3
Shadow

BAZNAS NATUNA SELAMATKAN KUALITAS AIR DI KOTA RANAI

Prilaku Buang Air Besar Sebarang masih menjadi masalah besar bagi negieri ini. Menurut dari beberapa sumber menyebutkan bahwa masih terdapat 39 – 40 juta penduduk di Indonesia tidak memiliki Jamban (WC) yang layak. Andaikan memiliki Jamban, namun tidak memiliki Saptic-Tank yang memenuhi standar, misalnya dengan membuangnya ke sungai, parit atau selokan, atau ke tempat-tempat terbuka lainnya.

Menurut catatan WHO dan UNICEF  ada 370 balita meninggal dunia pertahun akibat prilaku BAB sembarangan (Open Defecation). Pasalnya, penanganan sisa-sisa BAB yang tidak baik atau berserakan di alam terbuka, dapat menyebabkan Diare atau bahkan Tifus. WHO jug mencatat terdapat 88 persen angka kematian akibat Diare disebabkan kesulitan mengakses air bersih dan keterbatasan sistem sanitasi.

Menurut dari dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, untuk Kabupaten Natuna, sampai akhir tahun 2022, masih tercatat kurang lebih 600 KK yang belum memiliki Jamban yang baik atau memenuhi standar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Atas fakta tersebut diatas, Baznas Natuna, pada medio September 2022, terpanggil untuk hadir ditengah-tengah kisruh lingkungan yang tercemar ini. Apatah lagi, menurut temuan sebuah riset ketataairan menyebutkan bahwa kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat Kota Ranai ibu kota Kabupaten Natuna sudah tertercemar tinja.

Temuan ini memang masih belum dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Namun dari hasil survey Tim Peduli Lingkungan Baznas Natuna, menemukan fakta bahwa dari 35 buah rumah penduduk yang bermukim di lereng gunung Ranai sebagai sumber air bersih Kota Ranai, membuang tinja ke sungai. Mereka memiliki Jamban, namun tidak memiliki Septic Tank dan buangannya diarahkan ke sungai.

Alhamdullillah, melalui Dana Zakat yang dihimpun dari para muzaki sepanjang tahun 2022 tersebut, diarahkan untuk membantu membuat Septic Tank di kelurahan Ranai Darat itu. Dan bahkan ada 6 buah rumah penduduk yang harus dibuatkan Jamban secara utuh. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Baznas Natuna, H. Wan Suhardi dalam sebuah perbincangan para pimpinan Baznas, dalam menentukan langkah-langkah dan strategi bantuan yang harus dilakukan oleh Baznas Kabupaten Natuna.

“Kondisi ini tidak dapat kita biarkan begitu saja. Kita harus bergandengan tangan untuk menyelesaikan persoalan ini, hingga tidak ada lagi keraguan bagi kita ketika akan mengkonsumsi air yang mengalir ke rumah kita yang tercemar Eschericiha Coli atau yang lebih dikenal dengan istilah bakteri Ecoli”, pungkas Wan Suhardi.

Issued by : Wan,S (25/09/2024)